TERKUAK Penyebab Ayu dan Bima Tewas Ketika KKN di Desa Penari Sampai Arwah Terperangkap di Angkaramurka

- 17 Mei 2022, 22:06 WIB
Tissa Biani pemeran tokoh Nur dalam film horor KKN di Desa Penari.
Tissa Biani pemeran tokoh Nur dalam film horor KKN di Desa Penari. /Tangkap layar/ Instagram @tissabiani/

KlikBondowoso.Com - KKN di Desa Penari merupakan film yang saat ini tayang di bioskop dan diambil dari kisah nyata.

Berawal dari cerita KKN di Desa Penari yang diangkat oleh akun twitter @SimpleMan. Melalui sebuah utas, pada 2019 lalu, ceritakan tentang kisah misteri tersebut.

Berikutnya viral di twitter dan membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang lokasi KKN di Desa Penari. Ada yang menyebut itu di Banyuwangi, ada yang menyebut di Jember dan ada yang menyebut itu di Bondowoso.

Namun dari kisah itu, ada peserta KKN yang bernama Ayu dan Bima yang kemudian tewas ketika KKN di Desa Penari.

Berikutnya arwah mereka terperangkap di alam lain bernama Angkara Murka.

Seperti dilansir BANYUWANGINETWORK.COM dengan judul 'Ini Kronologi Sebab Kematian Ayu dan Bima Hingga Arwahnya Terperangkap di Angkaramurka Saat KKN di Desa Penari'

Penyebab Ayu dan Bima telah tewas, karena melanggar aturan yang ditegaskan oleh Pak Prabu, sang kepala desa di Desa Penari pada awal kedatangan mahasiswa KKN.

Bahkan ketika Ayu dan Nur datang melakukan observasi dan pengajuan untuk melakukan KKN di desa tersebut, Pak Prabu sempat khawatir dan menolak pengajuan program KKN tersebut di sana.

Baca Juga: Ini Lokasi KKN di Desa Penari yang Asli, Anak Indigo Ini Mengaku Temui Badarawuhi, Ini Fakta yang Jarang Terun

Namun berkat kegigihan Ayu menbujuk Pak Prabu, akhirnya sang kepala desa luluh. Lalu mengantarkan Ayu dan Nur melakukan observasi objek krusial di desa tersebut yang butuh bantuan mahasiswa KKN.

Satu hal yang paling diinginkan Pak Prabu kepada mahasiswa KKN adalah untuk tidak melewati gapura yang menjadi batas antara desa dengan hutan.

Sayangnya, Bima justru melanggarnya dengan melewati dan masuk ke hutan ketika menjalankan program kerja bersama Ayu.

Sejak saat itu, Bima pun mulai berlagak aneh. Bahkan setiap malam diberitahukan oleh mahasiswa KKN lain bernama Anton bahwa terdengar suara desahan dari kamar Bima yang diikuti suara desahan perempuan.

Raut wajah Bima pun semakin hari jadi murung dan jarang berinteraksi dengan mahasiswa KKN lain.

 Baca Juga: Sewu Dino Bakal Susul KKN di Desa Penari Menjadi Film Bioskop? Simak Penjelasan Berikut

Hingga suatu hari, Nur mengetahui pertengkaran Bima dengan Ayu akibat Ayu tidak memberikan gelang yang dititipkan Bima kepada Widya.

Hal yang lebih mengejutkan lagi, bahwa Nur memergoki Bima dan Ayu berhubungan badan di sebuah pemandian angker di dalam hutan yang dilarang dimasuki.

Nur kemudian menemukan selendang penari berwarna hijau di tas Ayu dan menemukan gelang yang dimaksud Bima di dalam tas Widya.

Setelah diusut, ternyata Bima dan Ayu baru saja melakukan perjanjian dengan iblis penari Badarawuhi.

Baca Juga: Badarawuhi Adalah Sosok di Film KKN di Desa Penari, Kenali 3 Makhluk Gaib Ini Paling Ditakuti di Tanah Jawa

Seperti dikutip banyuwanginetwork dalam kisah KKN di Desa Penari bahwa keduanya berhasil dihasut Badarawuhi untuk melakukan apa yang diperintahkan penari cantik berwujud ular hijau tersebut.

Gelang dan selendang yang ditemukan Nur merupakan mempersembahkan Badarawuhi kepada Bima dan Ayu.

Gelangnya berbentuk ular dan berwarna emas yang biasa dipakai di lengan iblis penari Badarawuhi.

Bima mendapatkan gelang tersebut lewat mimpinya ketika ia berada di hutan terlarang dan menemukan Widya tidak sadar diri dililit banyak ular besar.

Badarawuhi yang berada di sana mengatakan kepada Bima bahwa satu-satunya cara menyelamatkan Widya adalah memberikan gelang tersebut. Tetapi sebagai gantinya, Bima harus menemui Badarawuhi setiap malam.

Baca Juga: Rejeki Mengalir, Bahkan Hajat Terkabulkan dengan Membaca Doa Ini Menurut Habib Novel Alaydrus

Sedangkan selendang hijaunya juga merupakan pemberian Badarawuhi kepada Ayu. Selendang tersebut digunakan Ayu untuk memikat Bima yang sejak awal ia taksir. Tetapi sebagai gantinya, Ayu harus memasukkan gelang penari ke dalam tas Widya.

Widya yang memang disebut berdarah 'anget' dan mudah dirasuki mengalami banyak kejadian aneh hingga ia terperangkap juga di Angkaramurka.

Beruntung, mbah buyut menyelamatkan Widya. Tetapi tidak dengan Bima dan Ayu. Tubuh Bima dan Ayu ditemukan pucat dengan kondisi mulut menganga.

Ayu dikabarkan meninggal empat hari setelah pulang dari desa tersebut. Sedangkan Bima dikabarkan meregang nyawa usai tiga bulan.

Namun, arwah Bima tetap terperangkap dalam kolam di pemandian angker dengan dikelilingi banyak ular. Sedangkan arwah Ayu harus menjadi 'Dawuh', penari yang harus menari tanpa henti mengelilingi hutan tersebut setapak demi setapak.

Itulah penyebab kematian Bima dan Ayu hingga arwah mereka terjebak di Angkaramurka menjadi budak Badarawuhi.*** (Ahmad Ali/banyuwangi.jatimnetwork.com)

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Banyuwangi Network


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Resep Ayam Cincane

23 April 2024, 18:07 WIB

Semur Daging Pontianak

23 April 2024, 18:05 WIB

Resep Kwe Kia Theng

23 April 2024, 17:45 WIB

Resep Ayam Masak Habang

23 April 2024, 17:43 WIB

Terpopuler

Kabar Daerah

x