Kultum Ramadhan Singkat, 4 Keberkahan Melaksanakan Sahur

18 Maret 2023, 04:20 WIB
Menu sahur ramadhan 2023. Telur ceplok.* /PORTAL PURWOKERTO /IG @kristianidwi

KlikBondowoso - Pada bulan Ramadhan umat muslim melaksanakan ibadah puasa.

Sebelum melakukan ibadah puasa, umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan sahur.

Makan sahur dilakukan sebelum memasuki waktu subuh.

Baca Juga: Berikut Tanda Puasa Ramadhan Seseorang Diterima oleh Allah, Salah Satunya Ini

Selain untuk memberi tenaga dalam melaksanakan puasa, makan sahur juga memiliki keberkahan bagi yang melaksanakannya.

Dikutip klikbondowoso.com dari laman ngaji.id, berikut kultum Ramadhan singkat dengan tema 4 keberkahan melaksanakan sahur, yang ditulis oleh Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Baca Juga: Simak Ulasan Lengkap, Hukum Puasa Syawal bagi yang Memiliki Hutang Puasa Ramadhan

Bismillaah walhamdulillaah Wasshalaatu wassalaamu ‘ala rasuulilaah, waala alihi wa shahbihi wa man walah.

Ikhwati fillah,

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

“Hendaklah kalian melakukan sahur, karena sesungguhnya di dalam sahur ada berkahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Khutbah Jumat Sekaligus Doa tentang Pentingnya Menjaga Istiqamah Setelah Ramadhan

Di dalam hadits ini beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan satu diantara adab-adab berpuasa, diantara sunnah-sunnah berpuasa. Yaitu melakukan sahur. Beliau mengatakan:

تَسَحَّرُوا

“Hendaklah kalian melakukan sahur.”

Ini adalah sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Diperintahkan oleh beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Barangsiapa yang melakukan sahur dengan niat untuk melaksanakan hadits ini (karena beliau mengatakan: تَسَحَّرُوا), maka dia mendapatkan pahala didalam sahurnya.

Hukum Sahur

Dan hukumnya adalah sunnah, bukan wajib. Hukumnya adalah mustahab (dianjurkan), bukan merupakan kewajiban. Seandainya seseorang tidak melakukan sahur, maka sah puasanya dan dia tidak berdosa.

Dan seseorang dinamakan sahur apabila dia menimun meskipun hanya seteguk air, makan meskipun hanya sesuap makanan, maka dia sudah dinamakan melakukan sahur.

Keberkahan Sahur

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits ini:

فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

“Karena sesungguhnya didalam sahur ini ada barokah.”

Ada juga yang membaca سُحُوْرٌ (suhur) dan ada juga yang membaca سَحُوْرٌ (sahur). Ini maknanya berbeda. Kalau sahur, itu makanan yang digunakan untuk sahur. Tapi kalau suhur, maka adalah pekerjaan dia. (Seseorang) bangun sebelum subuh di akhir malam kemudian melakukan makan, maka ini dinamakan suhur. Nabi mengatakan:

فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

atau

فَإِنَّ فِي السُحُوْرٌ بَرَكَةً

Ini menunjukkan sebab diantara sebab-sebab kenapa disyariatkan sahur. Yaitu karena berkah yang banyak yang didapatkan oleh orang yang melakukan sahur. Banyak kebaikannya. Diantara berkahnya:

Pertama, yang jelas dia mendapatkan pahala karena dia melaksanakan sunnah.

Orang yang bangun sebelum subuh lalu makan dan juga minum (melakukan sahur), dia mendapatkan pahala karena dia melaksanakan sunnah.

Kedua, orang yang melakukan sahur (makan dan juga minum) sebelum dia berpuasa, maka dia memiliki kekuatan dan juga semangat yang tidak dimiliki oleh orang yang tidak melakukan sahur. Ramadhan 7 Menit, Singkat Menyentuh Hati Bertema Islam Agama Rahmah

Karena tentunya orang yang dalam keadaan lapar dan haus, tentunya semangat dia di dalam beribadah lain dengan orang yang dalam keadaan dia kuat.

Sehingga orang yang melakukan sahur diharapkan meskipun dia berpuasa selama satu hari dia memiliki semangat terus dalam melakukan pekerjaan; baik pekerjaan yang berkaitan dengan ibadah maupun pekerjaan-pekerjaan dunia dia. Maka ini adalah berkah. Sehingga disyariatkannya sahur ini.

Ketiga, orang yang bangun sebelum datangnya waktu subuh maka dia akan menemui sepertiga malam yang terakhir.

Dan sepertiga malam yang terakhir -sebagaimana kita tahu- adalah waktu yang mustajab.

Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke langit dunia pada waktu tersebut kemudian Allah mengatakan:

هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ؟ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ؟ هَلْ مِنْ دَاعٍ فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟

“Adakah orang yang meminta, maka Aku akan memberikannya. Adakah orang yang beristighfar, maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang berdoa, maka Aku akan mengabulkan doanya.”

Orang yang bangun sebelum subuh dan dia sahur, maka diharapkan dia menemui waktu tersebut. Sehingga selain dia makan dan minum, sambil dia beristighfar, sambil dia meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berbagai permintaan kebaikan dunia dan juga akhirat.

Keempat, orang yang bangun di waktu sahur di waktu subuh, maka diharapkan dia bisa mengikuti shalat subuh secara berjamaah. Aktif ke masjid, tidak terlambat di dalam mengikuti shalat subuh berjamaah.

Dan tentunya ini tidak didapatkan bagi orang yang tidak melakukan sahur. Mungkin dia terlambat bangunnya sehingga dia ketinggalan shalat berjamaah atau menjadi makmum yang masbuk.

Tapi orang yang bangun sebelum subuh kemudian dia siap-siap melakukan shalat berjamaah, maka dia bisa tepat waktu dalam melakukan shalat berjamaah.

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Ngaji.id

Tags

Terkini

Terpopuler