Hadirin, Ma’asyiral muslimin sidang Jum’at rahimakumullah
Beberapa abad terakhir, ada sebagian kalangan umat Islam yang terus-menerus kampanye menolak kegiatan mauldi Nabi meniko. Mulai dari tuduhan bidah, ghuluw, lan menyalahi contoh yang diajarkan Baginda Rasulullah saw.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad SAW Anugerah Terindah Umat Manusia
Kangge menjawab pertanyaan sebagian umat Islam meniko; perlu kita telusuri. Pernahkah Baginda Rasulullah saw merayakan peringatan kelahiran beliau?
Mulai kapan peringatan maulid meniko diadakan? Nopo alasannya? Lan, tentu saja bagaimana hukum mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW?
Menawi kita tnelusuri sejarah, ternyata Nabi Muhammad SAW belum pernah merayakan hari kelahiran beliau kaleyan upacara utawi acara. Rasulullah saw memperingati kelahiran beliau dengan cara berpuasa.
Dalam sebuah riwayat, disebutkan Baginda Nabi Muhammad saw ditanya: ”Ya Rasulallah, wonten sebab nopo Panjenengan berpuasa di hari Senin?”
Beliau menjawab: “Pada hari Senin itulah, aku dilahirkan.”
Dengan demikian, dapat kita simpulkan beleh Kanjeng Nabi Muhammad saw merayakan kelahirannya dengan cara berpuasa. Pada zaman sak meniko, di masyarakat dikenal kaleyan sebutan poso weton (utawi puasa hari kelahiran).