Kultum Ramadhan 2023 Manfaat Membaca Al-Quran dan Puasa, Disampaikan ke Anak-Anak

- 7 April 2023, 18:33 WIB
Ilustrasi masjid, Berikut Jadwal Imsakiyah Untuk Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Lengkap Satu Bulan Ramadhan 2023
Ilustrasi masjid, Berikut Jadwal Imsakiyah Untuk Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Lengkap Satu Bulan Ramadhan 2023 /Freepik

KlikBondowoso.com - Tidak terasa kita sudah memasuki bulan Ramadhan hari ke-6.

Untuk mengisi bulan yang penuh berkah ini, sebaiknya kita melakukan ibadah sebanyak-banyaknya, salah satunya membaca Al-Qur'an dan juga yang pasti adalah puasa.

Karena puasa adalah salah satu ibadah wajib bagi umat islam pada bulan Ramadhan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 1444 H: Jangan Pernah Lupakan Kebaikan dan Jasa Orang Lain

Membaca Al-Qur'an dan berpuasa pada bulan Ramadhan memiliki manfaat yang luar biasa bagi diri kita sebagai umat muslim.

Topik tentang manfaat membaca Al-Qur'an dan berpuasa pada bulan Ramadhan selengkapnya akan dibahas dalam naskah ceramah singkat ini seperti dilansir klikbondowoso.com dari laman ngaji.id.

Ceramah singkat ini bisa dijadikan referensi para ustadz untuk memberikan ceramah pada bulan Ramadhan, dan cocok disampaikan ke anak-anak.

Baca Juga: Bibir Berdarah dan Tertelan Apakah Membatalkan Puasa Ramadhan? Buya Yahya: Dimaafkan kecuali Begini

Karena materinya pun cukup ringan, sehingga mudah diterima oleh anak-anak.

Naskah ceramah singkat atau kultum Ramadhan tentang manfaat membaca Al-Qur'an dan puasa.

Kadang kita semangat untuk beribadah, dan kadang kita merasa malas untuk menjalankan ibadah. Kenapa itu bisa terjadi? Jawaban yang paling mudah karena itu takdir dari Allah ‘Azza wa Jalla. Allah menakdirkan hari ini kita semangat besok kita malas.

Namun tentunya segala sesuatu ada sebabnya. Salah satu sebab terbesar yang menyebabkan orang malas atau semangat beribadah adalah kondisi hati. Ketika hatinya sedang sehat, hatinya sedang bersih, biasanya dia akan semangat beribadah.

Baca Juga: Apakah Ngupil Membatalkan Puasa Ramadhan? Ini Hukum Memasukkan sesuatu ke Lubang Hidung Kata Buya Yahya

Sebaliknya, ketika hatinya kotor dan dipenuhi dengan penyakit, maka saat itu dia akan malas untuk beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Apakah hati yang terlanjur kotor, yang terlanjur sakit, bisa diobati, bisa dibersihkan? Jawabnya bisa. Tentunya dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla. Dan salah satu faktor yang bisa membersihkan hati dari kerak-kerak kotoran itu dan Al-Qur’an.

Sehingga di dalam Surah Al-Isra’ ayat 82, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ

“Dan Kami turunkan Al-Qur’an salah satunya adalah untuk Syifa (penawar/penyembuh/obat) dari penyakit-penyakit yang ada dalam hatinya…”

Semakin sering kita membaca Al-Qur’an, semakin banyak halaman yang kita baca, maka akan semakin sehat hati kita, akan semakin bersih hati kita. Sebaliknya, semakin jarang kita menyentuh Al-Qur’an, semakin jarang kita membaca Al-Qur’an, maka kerak-kerak yang dalam hati kita akan semakin menumpuk dan semakin susah untuk dihilangkan.

Seperti sabun dan air

Kata Syaikh Al-Ushaimi Hafidzahullah, di bulan Ramadhan ini terjadi perpaduan antara dua hal dahsyat yang membersihkan hati. Yang pertama adalah puasa, yang kedua dan Al-Qur’an. Perpaduan antara puasa dengan Al-Qur’an -kata beliau- diibaratkan dengan perpaduan antara air dengan sabun.

Membersihkan sesuatu hanya dengan air kurang bersih, membersihkan sesuatu hanya dengan sabun juga kurang bersih. Tapi ketika sabun dipadukan dengan air, maka akan sangat bersih.

Maka di bulan Ramadhan ini memadukan antara puasa dengan Al-Qur’an efeknya dahsyat untuk membersihkan hati kita. Sehingga wajar ketika Allah berfirman:

“Di bulan Ramadhan ini diturunkan Al-Qur’an…” Dipadukan antara puasa dengan Al-Qur’an.

Maka bikin target. Paling minimal adalah sekali khatam. Jadi kalau sudah dibawah satu kali khatam itu sudah dibawah minimal. Syukur-syukur bisa dua kali atau tiga kali.

Sejatinya -kata sebagian ulama- ketika kita masuk bulan Rajab dan Sya’ban, seharusnya kita sudah mulai meningkatkan porsi bacaan Al-Qur’an kita. Jadi bukan hanya satu juz kalau sudah masuk Rajab dan Sya’ban, tapi minimal 2 juz dalam sebulan. Nanti ketika masuk bulan Ramadhan kita tingkatkan lagi menjadi 3 kali atau 4 kali khatam.

Imam Syafi’i 60 kali khatam. Itu bukan dongeng di negeri antah berantah. Itu mustahil buat orang yang tidak punya semangat, yang tidak mendapatkan taufik dari Allah, mereka mengira itu tidak mungkin. Padahal itu sangat mungkin.

Memasang target dan strategi

Ya mungkin kita tidak sampai kesitu ya, masyaAllah. Sekarang minimal sekali. Tergantung dengan inginnya bagaimana. Apakah 1 juz itu mau dibagi waktunya dalam sehari atau mau dibaca sekali selesai tidak ada masalah. Kalau itu masalah teknis yang fleksibel.

Ada orang yang lebih suka baca sekali duduk 1 juz, ini mungkin setengah jam. Bahkan bagi yang sudah lancar tidak sampai setengah jam, paling 20 menit. Kalau yang pertengahan mungkin setengah jam, kalau yang masih terbata-bata mungkin 1 jam.

Ada sebagian orang lebih suka sekali duduk langsung selesai, ini tidak masalah. Ada yang lebih suka dibagi-bagi. Misalnya sekarang baca seperempat juz, nanti membaca seperempat juz. Tidak masalah.

Ada juga yang membagi dengan waktu shalat. Sekali shalat membaca 2 lembar, maka kalau 5 kali shalat berarti 10 lembar, ini sama dengan 1 Juz. (Kalau ingin membaca) 20 halaman (dalam satu hari), berarti sekali shalat membaca 4 halaman. Terserah mau dibaca sebelum shalat 1 halaman dan setelah shalat satu halaman, ini fleksibel.

Intinya minimal kita mengkhatamkan satu kali dalam satu bulan, itu minimal. Syukur-syukur bisa tambah. Tinggal ditingkatkan porsinya. Kalau ingin khatam sekali itu berarti setiap waktu shalat 2 lembar, berarti nanti kalau ingin dua kali khatam berarti 4 lembar, kalau ingin 4 kali khatam berarti 8 lembar, begitu terus.

Jadi pasang target. Semakin banyak ayat Al-Qur’an yang kita baca, maka akan semakin bersih hati kita. Semakin sedikit dan jarang kita membaca Al-Qur’an, maka hati kita akan semakin kotor.

Mudah-mudahan kita ditolong oleh Allah untuk memanfaatkan bulan Ramadhan guna membersihkan hati kita yang mungkin sudah terlanjur kotor. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x