Noe Letto atau Sabrang Mowo Damar Panuluh Mengaku Pernah Ateis, Ini Kisahnya

- 19 Juli 2023, 22:48 WIB
Ilustrasi Noe saat wawancara/tangkapan layar/YouTube Cahaya Untuk Indonesia
Ilustrasi Noe saat wawancara/tangkapan layar/YouTube Cahaya Untuk Indonesia /

KLIK BONDOWOSO - Noe Letto mengaku pernah ateis, namun kembali masuk Islam usai coba pahami setan berkembang biak.

Pengakuan Noe Letto bermula dari kisah pengembaraannya saat kuliah di Kanada. Semasa kuliah di Kanada, Noe mengaku jika dirinya sempat menjadi seorang ateis.

"Saya pernah ateis dalam keadaan sadar," kata Noe Letto, dilansir dari YouTube Cahaya Untuk Indonesia.

Noe Letto membagikan cerita masa mudanya dulu kepada Habib Jafar di kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia. Ateis adalah sebutan bagi orang-orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan.

Bagi Noe Letto, agama dan keyakinan adalah sesuatu yang harus dipilih secara sadar, bukan dari keturunan.

"Saya melihat daging dalam tubuh saya, ini mililk saya atau bukan? Oh ternyata dari luar. Saya makan apa saja, jadi daging ke tubuh saya. Pengetahuan? Saya dengar dari lingkungan, dari bapak, kemudian semua saya akusisi," kata Noe Letto.

Noe Letto mempertanyakan semua hal tersebut melalui logika berpikirnya.

"Dari sampean (Tuhan) itu yang mana? Makanya, kemudian saya lakukan riset menyeluruh,” kata anak Cak Nun itu.

Menjadi gelandangan di Kanada, merupakan cara Tuhan menunjukkan jalan padanya.

"Saya waktu kuliah sempat jadi gelandangan cukup lama di Kanada, daripada mati tak mampir di masjid, itu urusan survival bukan masuk Islam," katanya.

Noe Letto menjelaskan jika masjid yang ia tuju untuk singgah kala itu lumayan cukup besar.

karena di Indonesia kan banyak yang numpang di masjid, nah masjid di Kanada saat itu lumayan besar," ungkapnya.

Kemudian, Noe Letto minta izin numpang tidur di masjid dan diperbolehkan oleh imam disana.

Ia mengaku dirinya diberikan kasur lipat dan bantal, dengan syarat jadi marbot.

Cukup lama tinggal di masjid membuat Noe Letto mendengarkan kajian yang dipimpin seorang Syekh. Sampai pada suatu waktu Noe Letto memberanikan diri bertanya soal setan dan agama kepada Syekh di Kanada itu.

Jika ia mendapat penjelasan logis, ia akan percaya dan memeluk agama Islam.

"Benar nggak Tuhan maha adil? Benar katanya. Setan masuk neraka benar? Benar, Setan berkembang biak benar," tanya Noe

"Karena saya melihat agama adalah sebuah sistem, syarat sistem harus valid, tidak ada yang berlawanan. Tidak ada pernyataan yang berlawanan," Lanjut dia.

Saat itu Noe Letto mengaku penasaran tentang bagaimana cara berkembang biak setan.

Ia berpikir, bagaimana jika setan punya anak? Satu detik kemudian kiamat dan belum melakukan dosa apapun, bagaimana nasibnya?

Noe merasa penasaran apakah anak setan itu masuk neraka atau surga?

"Kalau dia (Syekh) menjawab masuk surga, berarti Tuhan salah, karena setan masuk neraka dan kalau setan masuk neraka maka tidak adil, sebabnya ia belum melakukan dosa apapun," kata Noe Letto.

Syekh menjawab pertanyaan Noe Letto dengan logis. Hal tersebut jadi penyebab Noe Letto memikirkan kembali mengenai agama.

“Yang membuat saya masuk Islam adalah jawaban dari Syekh. Karena ia menggunakan jawaban yang logic," kata Noe.

Syekh itu menjelaskan bahwa ia tidak tahu cara berkembang biak setan seperti apa. Syekh pun melontarkan pertanyaan balik kepada Noe.

"Seandainya setan berkembang biaknya membelah diri gimana? Jadi makhluk yang baru pun melakukan dosa seperti makhluk sebelumnya," Kata Noe Letto.

"Wah ketampar saya di situ, berarti kemampuan saya memahami agama bukan dari limitasi agama. Tetapi limitasi pemahaman dan data yang saya miliki," ucap vokalis Letto.***

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x