Debat Pertama Capres 2024, Pakar Psikologi : Risaukan Pola Politik Joget Berulang Prabowo

- 14 Desember 2023, 06:00 WIB
Prabowo Subianto tampak sedang joget gemoy di acara debat capres di Gedung KPU, Jakarta
Prabowo Subianto tampak sedang joget gemoy di acara debat capres di Gedung KPU, Jakarta /Foto: Antara/

KlikBondowoso- Seseorang yang ahli di bidang psikologi atau menjadi peneliti psikologi disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan menjadi ilmuwan sosial, perilaku, atau kognitif.

Psikolog berusaha untuk memahami perubahan fungsi mental dalam individu dan perilaku sosial. harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.

Dilansir KlikBondowoso.com dari Antara bahwa Pakar psikologi forensik Reza Indrari Amriel merisaukan joget "gemoy" secara berulang yang dilakukan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, yang dilakukan tanpa memperhatikan konteks dari acara.

"Sekarang bukan kondisi fisik Prabowo yang saya risaukan. Toh dia sudah menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

 

Joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara," kata Reza kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Sebagai orang yang mendukung Prabowo pada dua kali Pilpres, Reza mengaku terpukau oleh kegesitan Prabowo di tahun 2014 dan 2019.

Menurut dia, joget "gemoy" Prabowo menjadi strategi branding dalam rangka meyakinkan publik bahwa mereka sehat.

Hal serupa pernah dilakukan oleh Donald Trump (Presiden Amerika Serikat ke-45) pada tahun 2019 setelah dinyatakan lolos dari serangan COVID-19.

Selanjutnya, Boris Yeltsin (Perdana Menteri Rusia era 90-an), yang dikenal mempunyai riwayat penyakit jantung juga melakukan hal serupa pada tahun 1996.

Kedua tokoh itu, kata Reza, berjoget dalam rangka meyakinkan publik bahwa mereka sehat. Karena sehat, target Trump dan Yeltsin, masyarakat tidak ragu akan kesanggupan mereka memimpin Amerika Serikat dan Rusia.

Dari dua pendekatan itu, menurut Reza, masuk akal jika Prabowo, dengan usianya yang sudah lanjut dan kondisi kesehatannya yang jauh dari prima, melakukan pendekatan serupa guna mempengaruhi persepsi publik.

"No problem. Setiap kontestan Pilpres boleh bikin siasatnya masing-masing," ujar sarjana Psikologi itu.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x