Network
KlikBondowoso - Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menceritakan kisah para sahabat yang diberi pertanyaan oleh Nabi SAW tentang bagaimana ciri wanita yang mulia. Tidak ada satupun di antara mereka yang bisa menjawab pertanyaan tersebut termasuk menantu Rasulullah SAW, sayyidina Ali.
Sampai pada akhirnya, keesokan harinya sayyidina Ali kembali kepada Rasulullah SAW dengan membawa jawaban yang ia dapatkan dari istrinya, sayyidah Fatimah az-Zahra.
Sayyidina Ali mengatakan kepada Rasulullah bahwa ciri seorang wanita mulia adalah dia yang tidak pernah dilihat oleh laki-laki. Juga tidak pernah sekalipun melihat laki-laki yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW kemudian membenarkan jawaban menantunya tersebut.
Tetapi apa maksud tidak pernah melihat dan dilihat laki-laki ini? Berikut penjelasan Buya Yahya seperti dilansir dari video yang diunggah oleh kanal YouTube Media Islami. Buya Yahya menerangkan bahwa, tidak pernah dilihat atau melihat laki-laki ini bukan berarti tidak pernah keluar rumah dan disembunyikan, bukan.
Melainkan ia yang kalau terlihat oleh mata laki-laki merasa malu, risih, tidak nyaman, dan berusaha menyembunyikan dirinya. Begitu sebaliknya, wanita mulia tidak pernah ingin terlihat oleh mata laki-laki, pun ia tidak mau melihat ke arah laki-laki yang bukan mahramnya. "Kalau dilihat laki-laki nggak senang, dan kalau ada laki-laki tidak penasaran," kata Buya Yahya. "Wanita mulia adalah di saat dilihat laki-laki itu merasa tidak nyaman," ujar beliau menegaskan.
Buya Yahya juga mengatakan, wanita mulia menutup auratnya dengan baik, tidak memamerkan badannya dan lenggak lenggok tubuhnya untuk dilihat laki-laki. "Malu kalau dilihat, kalau merasa ada laki-laki memperhatikan merasa risih, itu iman di dalam hatinya, itu kemuliaan, itu wanita mulia," tutur Buya Yahya. Buya Yahya juga menegaskan bahwa seorang wanita mulia kalau keluar rumah, pakaian dan dandanannya selalu mencerminkan seorang muslimah yang sederhana dan tidak berlebihan. ***
